H+1 Jembatan Juwana Dibuka Tak Mampu Urai Kemacetan

PATI, LINGKAR – Jembatan Juwana akhirnya resmi dibuka dan diujicobakan pada Sabtu (1/4), pukul 23.30 WIB. Ujicoba ini sendiri mengalami keterlambatan sekitar 5 jam karena hujan yang turun dengan intensitas tinggi sejak siang. Namun demikian, nyatanya pembukaan Jembatan Juwana belum mampu mengurai kemacetan yang kembali mengular pada Minggu pagi (2/4). Kemacetan panjang tetap terjadi, diduga karena perbaikan ruas jalan Pantura Pati-Rembang, tepatnya di Desa Raci, Kecamatan Batangan. 

Setelah proses panjang, akhirnya pembangunan Jembatan Juwana dibuka secara simbolis oleh Kasatlantas Polresta Pati Kompol Asfauri. Proyek yang sudah lama dinantikan ini akhirnya dapat dinikmati oleh para pengguna jalan. 

Dari pantauan di lokasi, tampak ratusan kendaraan besar, kendaraan pribadi, maupun sepeda motor menjajal jembatan baru ini.

“Pada malam hari ini, kami dari jajaran Kasatlantas Polresta Pati dan dari PT. Bukaka meresmikan ujicoba jembatan Juwana,” ucap Kasatlantas kepada Lingkar, Sabtu malam (1/4).

Sementara itu, General Superintendent PT Bukaka Teknik Utama, Fachrizal Naikem mengatakan, meskipun pengerjaan belum selesai sepenuhnya, uji coba dilakukan untuk menepati janji kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membuka pada tanggal 1 April. Sebab, bagian kanan kiri jembatan masih dalam proses finishing, yakni pengerjaan trotoar. 

Rencananya, jembatan penghubung antara Kabupaten Pati dengan Kabupaten Rembang ini juga bakal dilengkapi spot-spot foto untuk mempercantik bangunan jembatan. Targetnya, jembatan dapat selesai secara keseluruhan satu bulan mendatang.

“Sudah dilalui jam 23.30 WIB. Rencananya open traffic operasional satu jalur. Karena kanan kiri masih dalam pengerjaan untuk finishing. Kita akan buat jembatan lebih baik dan dipercantik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Fachrizal menambahkan, semua jenis kendaraan sudah diperbolehkan melintas di jembatan sepanjang 80 meter ini.

“Semua kendaraan, baik itu truk, trailer, dan yang lain bisa. Karena kita desain seperti jalan tol, didesain dengan beban maksimal untuk kendaraan bina marga,” sambungnya.

Lantaran masih dibuka satu lajur, rencananya pembukaan dua lajur akan dilakukan 10 hari sebelum lebaran. Sedangkan untuk peresmian pembukaannya, akan menunggu apakah akan dilakukan oleh gubernur Ganjar Pranowo, atau bahkan dihadiri oleh Menteri PUPR.“Untuk mudik H-10 rencananya akan dibuka full dua lajur dari Pati-Rembang atau sebaliknya,” tutupnya.

BERJEJAL KENDARAAN: Petugas Satlantas Polres Rembang berupaca memecah arus dengan sistem buka tutup jalan di beberapa titik kemacetan di wilayah Kecamatan Kota Rembang. R. Teguh Wibowo/Lingkar 

Tumpukan Kendaraan Mengular di Pantura Pati-Rembang, Hujan Deras dan Banyak Lubang Memperparah Keadaan

REMBANG, LINGKAR – Jalur Pantura di wilayah Kabupaten Rembang arah Kabupaten Pati kembali mengalami kemacetan parah pada, Minggu (2/4). Truk-truk besar dari timur menuju ke barat berjejer rapi tanpa ada pergerakan. 

Dari pantauan di lapangan sekitar pukul 10.00 WIB, belum terjadi penumpukan arus dari arah timur ke barat. Namun menjelang siang, sedikit demi sedikit kendaraan truk mengular hingga pada pukul 15.00 WIB kemacetan mengekor sampai Desa Tritunggal Kecamatan Rembang atau sekitar kurang lebih 25 kilometer dari titik kemacetan di Desa Raci, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati.

KBO Satlantas Polres Rembang, Iptu Rudiyanto menyampaikan kemacetan yang terjadi masih disebabkan karena perbaikan jalan di wilayah Kecamatan Batangan. Kondisi hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut baru-baru ini membuat truk-truk besar memperlambat jalannya karena banyak lubang yang tertutup genangan air. 

“Kemacetan masih disebabkan perbaikan jalan di (Desa) Raci, Kecamatan Batang, Kabupaten Pati. Kondisi hujan kemarin membuat bahu jalan menjadi lebih berbahaya karena roda truk bisa terperosok,” kata dia. 

Kemacetan juga diperparah karena aksi saling serobot oleh para pengguna jalan. Untuk menertibkannya, petugas Satlantas Polres Rembang berjaga di beberapa titik kemacetan sekaligus berupaya memecah arus kendaraan dengan menerapkan sistem buka tutup jalan. 

Selain itu, rekayasa lalu lintas juga telah dilakukan dengan mengalihkan kendaraan pribadi untuk menggunakan jalur selatan. Seperti melewati Blora-Purwodadi-Semarang atau Blora-Cepu kemudian menggunakan jalan tol menuju Semarang. 

“Khususnya yang dari arah timur atau dari Surabaya kami menghimbau untuk lewat Blora ke arah Cepu atau Blora ke arah Purwodadi,” ucapnya. 

Hingga berita ini ditulis, petugas Satlantas Polres Rembang masih berupaya memecah arus kendaraan di sejumlah titik dengan sistem buka tutup jalan. Petugas juga berupaya membangunkan sopir truk yang ketiduran karena lamanya menunggu pergerakan arus kendaraan.

MENGULAR: Kemacetan panjang masih terlihat mewarnai jalan pantura Pati-Rembang kemarin, Minggu (2/4). KHAIRUL MISHBAH/KORANLINGKAR

Sopir Masih Keluhkan Macet hingga 8 Jam

KEMACETAN masih terjadi di ruas jalan Pantura, Pati-Batangan, Minggu (2/4), meskipun jembatan Juwana sudah dibuka untuk uji coba. Diduga perbaikan sepanjang jalan Juwana-Batangan yang menyebabkan kemacetan tak kunjung terurai. Ditambah bahu jalan dalam kondisi becek dan berlumpur akibat hujan semalam.

 Mustamid, salah satu sopir truk kontainer dari Jakarta yang mengalami kemacetan menyebut, dirinya telah terjebak macet selama hampir 8 jam. Terhitung sejak tadi pagi, Minggu (2/4).

“Kita dari Jakarta mau mulangin MT ke Tanjung Perak (Surabaya). Malah di sini macet sejak pagi tadi. Sejak dari Lingkar tadi macetnya. Sudah 8 jam di sini. Tolong hal seperti ini segera ditanganilah, karena ada sopir yang 2 sampai 3 hari terjebak macet ‘kan. Kita jadi bingung sendiri,” keluhnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Endro Wahono, sopir yang membawa muatan tepung dari Lampung ke Surabaya. Pihaknya menyebut banyak kerugian yang dialami karena kemacetan yang terjadi, antara lain rugi materiil.

“Jelas macet ini bikin rugi waktu sama materiil. Kita awalnya sekitar sejuta cukup, harus nambah solar 20 literan dan nambah uang makan. Badan kita juga lebih capek karena kondisi begini,” ungkapnya dengan wajah kesal. 

Sementara itu, Kasatlantas Polresta Pati Kompol Asfauri melalui Kabag Bin Ops (KBO) Satlantas Polresta Pati Ipda Muslimin mengkonfirmasi langsung adanya kemacetan yang masih terjadi. 

Pihaknya menyebut bahwa arus lalu lintas di Juwana sudah mulai normal kembali sejak dibukanya kembali jembatan Juwana. Tetapi yang masih menjadi kendala adalah pada pekerjaan jalan Juwana-Batangan yang saat ini masih ada permasalahan lalu lintas. 

“Perbaikan di sana karena satu lajur dibongkar, kemudian lajur lainnya digunakan dua arus kendaraan. Maka ketika cuaca cerah kita pastikan arus lalu lintas aman. Tetapi yang menjadi masalah ketika turun hujan, bahu jalan yang notabenenya bukan terbuat dari aspal atau beton, sering berlubang dan berlumpur,” tuturnya.

Ipda Muslimin menyebut, saat ini masih harus dilakukan buka tutup arus secara bergantian. Menurutnya hal itulah yang semakin memperpanjang antrean kendaraan. 

Pihaknya menambahkan hari ini, Minggu (2/4) terjadi kemacetan karena bahu jalan banyak yang berlubang dan berlumpur karena hujan. 

“Tadi pagi sudah berusaha diperbaiki dan harapannya hujan tidak turun, sehingga arus kendaraan kembali normal. Antrean yang dari tadi pagi semakin menipis. Karena kalau hujan, akan ada lagi bahu jalan yang berlubang dan berlumpur, sehingga tidak bisa dilewati,” tandasnya. ( NAILIN RA – KORAN LINGKAR )

Similar Posts