Sawah Tadah Hujan Merekah, Petani di Grobogan Terancam Gagal Panen

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan belum seluruhnya diguyur hujan, pada Desember 2023. Hal ini membuat petani di Kabupaten Grobogan terancam gagal panen lantaran prediksi petani meleset.

Biasanya intensitas hujan turun cukup tinggi pada bulan Desember, sehingga sebagian petani menanam padi, sayangnya prediksi tersebut kurang tepat. Sehingga mengakibatkan tanaman padi di sawah tadah hujan terancam mengalami puso atau gagal panen.

Kondisi lahan pun semakin kering dan terdapat banyak rongga di sawah akibat kekeringan. Beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan yang terkena dampaknya adalah Kecamatan Pulokulo, Kecamatan Kradenan, dan Kecamatan Tawangharjo.

Salah seorang petani asal Tawangharjo, Supiyah mengatakan bahwa sawah tadah hujan miliknya mengering karena hujan jarang sekali turun.

Akibatnya, keluh dia, tanaman padi miliknya mati karena kekurangan air.

“Banyak terdapat rongga di sawah, tanaman (padi) kekurangan air, sehingga tidak bisa hidup,” keluh Supiyah.

Kemudian petani asal Pulokulon, Sutini juga mengungkapkan keluh kesahnya terkait tanaman padi miliknya yang terancam puso karena mengering.

“Karena tak ada hujan sama sekali, kondisi lahan menjadi semakin kering dan menyebabkan padi banyak yang mati,” kata Sutini.

Ia mengatakan, karena cuaca panas hingga Desember 2023 tanaman padi banyak yang puso, sedangkan untuk tanaman selain padi masih bisa bertahan.

“Solusinya saat ini terpaksa menunggu hujan datang kembali, untuk tanam padi lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Grobogan saat ini masih mendata kekeringan pada lahan pertanian tadah hujan. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)

Similar Posts