Serunya Wisata Edukasi ke Museum Ranggawarsita, Belajar Arkeolog hingga Kebudayaan

SEMARANG, Lingkar.news – Saat ini, banyak destinasi wisata yang menyediakan pengalaman edukatif yang menyenangkan. Tidak perlu jauh-jauh di Indonesia banyak juga tempat wisata edukasi yang bisa dikunjungi. Salah satunya Museum Ranggawarsita, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Museum ini diresmikan tanggal 5 Juli 1989 dan memiliki 59.784 koleksi. Museum Ranggawarsita adalah museum terbesar dan terlengkap di Jawa Tengah.

Ada banyak koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Desain bangunan Museum Ranggawarsita bergaya klasik (joglo) post-modernisme dengan luas sekitar 1,8 hektare.

Museum ini juga sering kali menjadi jujukan siswa-siswi, khususnya tingkat sekolah dasar. Selain sebagai tempat liburan, juga tempat edukasi untuk mengenalkan sejarah ataupun peninggalan di masa lampau lewat pembelajaran yang menyenangkan di Museum Ranggawarsita.

Staf Urusan Pelayanan Museum Ranggawarsita Agung mengatakan, untuk pengenalan sejarah sejak dini, terutama anak-anak khususnya siswa-siswi SD, salah satunya yaitu dengan belajar bersama museum.

“Jadi mengenalkan sejarah yang ada di Jawa Tengah sejak dini, contohnya Museum Ranggawarsita ini memberikan program belajar bersama. Museum itu mengenalkan koleksi-koleksi yang ada di museum yang tentunya nanti ada pemandunya dengan cara yang asyik dan tidak membosankan,” ujarnya saat ditemui di Museum Ranggawarsita.

Ia menyebut Museum Ranggawarsita sering kali menjadi jujukan siswa SD yang ada di Jawa Tengah ketika wisata edukasi. Karena museum lebih menonjolkan muatan edukasinya supaya para siswa bukan hanya mendapatkan wisatanya saja, tapi juga edukasinya.

“Selain sebagai sumber belajar juga dapat menjadi media pembelajaran. Sebagai sumber belajar, museum menjadi tempat peserta didik memperoleh informasi dan pengetahuan. Sedangkan sebagai media pembelajaran, museum memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk menerima sarana pengetahuan dari guru, karena kita sendiri kan terkait pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” jelasnya.

Ia berharap, para guru terutama di tingkat SD tidak bosan-bosannya mengajarkan anak-anak tentang pentingnya sejarah. Salah satunya untuk berkunjung ke sebuah museum. Karena anak-anak mempunyai memori yang kuat sehingga pembelajaran sejarah dapat diedukasi semenjak dini. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkar.news)

Similar Posts