Pasar Induk Purwodadi Grobogan akan Dikucur APBN Puluhan Miliar untuk Renovasi

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Pasar Induk Purwodadi, Kabupaten Grobogan, akan mendapatkan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI senilai Rp 76 miliar untuk renovasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan, Pradana Setyawan, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menyusun persyaratan administrasi berupa detail engineering design (DED) atau perencanaan teknis bangunan yang dibuat dalam bentuk gambar kerja yang nantinya akan ditinjau ulang oleh Kementerian PUPR.

“Sebelumnya kita mengajukan pembangunan total dan semua administrasi sudah siap untuk di-review. Namun, karena anggaran yang ada hanya dapat dilakukan renovasi, maka kita mengubah DED-nya sesuai anggaran renovasi,” beber kepala Disperindag Grobogan yang akrab disapa Danis itu pada Kamis, 12 September 2024.

Danis menjelaskan bahwa pihaknya sebelumya mengusulkan pembongkaran Pasar Induk Purwodadi dengan anggaran yang diajukan sebesar Rp 158 miliar ke Kementerian PUPR.

Namun, karena terbatasnya anggaran, saat ini hanya dapat dilakukan renovasi guna menunjang Pasar Induk Purwodadi agar berstandar nasional Indonesia (SNI). Sehingga, proyek renovasi nantinya akan menelan anggaran APBN sebesar Rp 76 miliar.

Lebih lanjut, Danis mengungkapkan bahwa para pedagang nantinya akan direlokasi sementara selama masa renovasi.

“DED relokasi pedagang juga sedang digodog untuk saat ini,” ungkapnya.

Rencananya, seluruh pedagang akan direlokasi ke Terminal Angkudes hingga taman kuliner yang ada di Jetis, Purwodadi. Terpilihnya tempat tersebut karena usulan dari para pedagang yang tidak ingin pindah jauh dari Pasar Induk Purwodadi.

Ia menyebut, total pedagang yang ada di Pasar Induk Purwodadi sendiri mencapai 1400 pedagang dan ada sekitar 357 pedagang kaki lima (PKL).

“Kemarin sudah dihitung ada sekitar 764 lapak yang bisa kita buat di sana. Nantinya, ukuran tempat para pedagang tentunya minimalis, tidak seperti yang ada di sana (Pasar Induk Purwodadi),” jelasnya.

Danis menerangkan bahwa dalam renovasi Pasar Induk Purwodadi tidak akan dilakukan perubahan kios ataupun los yang sudah ada saat ini.

“Judulnya renovasi, jadi yang sudah ada kita perbarui. Yang utama struktur kita kuatkan, dan dari sisi arsitektur kita percantik. Sehingga Pasar Purwodadi bisa jadi pasar SNI,” katanya.

Setelah renovasi selesai, pihaknya berharap agar fasilitas yang ada di Pasar Induk Purwodadi dapat digunakan sebagaimana mestinya.

“Parkir berfungsi sebagai parkiran kendaraan, tangga sebagai tangga jalan dan semestinya jalan,” tandas Danis. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Similar Posts