Dimakan Usia, Atap Tiga Kelas SDN 2 Penawangan Grobogan Roboh

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Atap kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Penawangan, Kabupaten Grobogan, roboh. Robohnya tiga ruangan atap teras tersebut diduga akibat tiang penyangga atap bagian depan sudah lapuk dimakan usia. Hingga kini Senin, 28 Agustus 2023 belum ada tanda-tanda proses perbaikan. Padahal, atap sudah ambruk sejak Minggu, 20 Agustus 2023 hingga Kamis, 24 Agustus 2023.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh salah satu guru pengajar di SD Negeri 2 Penawangan, Isma. Ia menyebutkan bahwa tiga atap teras bangunan SD Negeri 2 Penawangan roboh mulai Minggu, 20 Agustus 2023 hingga Kamis, 24 Agustus 2023.

“Itu pada hari Minggu, sehingga tidak ada proses belajar mengajar di sekolahan. Jadi tidak ada siswa atau guru yang menjadi korban,” ucapnya ketika dikonfirmasi pada Minggu, 27 Agustus 2023.

Ia melanjutkan, teras tiga ruangan tersebut dulunya sempat digunakan untuk proses belajar mengajar. Karena memang situasi ruangan kelasnya sudah tidak kondusif serta membahayakan siswa dan guru.

“Karena kondisi itu, para siswa terpaksa belajar di teras ruang kelas yang kondisinya aman. Para siswa mengaku tidak bisa belajar dengan nyaman karena harus belajar di teras sekolah,” ucapnya.

Ia menambahkan, banyak siswa mengeluh tidak dapat belajar secara optimal, karena di luar ruangan ditambah suara bising kendaraan dari jalan ikut mengganggu.

Ruang kelas yang rusak tersebut adalah ruang kelas 1, 4 dan 5. Kemudian siswa belajar di teras sekolah yang ada secara bergantian. Sebagian ditampung belajar di Mushola dan sebagian belajar di ruang perpustakaan.

“Ruang kelas yang roboh tersebut dulunya ruang kelas 1, 4 dan 5. Namun ruangan tersebut sudah tidak digunakan sebagai kelas selama dua tahun,” ucapnya.

Ia melanjutkan, karena kondisinya sudah lapuk dan rusak, serta sangat membahayakan bila digunakan di dalam kelas, sehingga dua tahun lalu pihak sekolah melaporkan ke dinas terkait. Namun belum ada tindak lanjut, sehingga atap teras tersebut roboh pada hari Minggu yang lalu.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Grobogan Purnyomo mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Bupati Grobogan Sumarni.

“Sudah kita laporkan ke Ibu Bupati Grobogan secara bersurat. Sebetulnya pada tahun 2022 rencananya akan dibangun oleh PUPR Pusat. Berkas sudah dilengkapi semuanya, namun karena ada sesuatu hal yang menyebabkan pembangunan batal,” ucap Purnyomo.

Purnyomo menjelaskan, karena kondisinya sudah roboh, pihaknya mengaku akan mengusahakan alokasi dari dana tak terduga yang dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan, untuk pembangunan sekolah tersebut, baik dikarenakan bencana maupun usia.

“Nanti kita alokasikan dari dana tak terduga karena sudah roboh. Kalau nanti disetujui secepatnya, karena bagaimanapun proses belajar mengajar harus tetap berjalan senyaman mungkin, sehingga siswa maupun guru dapat merasa aman dan nyaman saat beraktivitas di lingkungan sekolah,” jelas Purnyomo. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)

Fakta-Fakta di Balik Ambruknya Atap SDN 2 Penawangan Grobogan

  • Sejak sebelum pandemi (tahun 2019) kelas sudah tidak digunakan karena kondisi bangunan tua dan lapuk.
  • Sebagai ganti ruang kelas yang tak layak, siswa belajar di teras sekolah dan perpustakaan secara bergantian.
  • Belajar di luar ruangan membuat konsentrasi belajar siswa tidak optimal dan suara bising kendaraan yang berlalu lalang turut jadi penghambat proses belajar mengajar.
  • Dua tahun lalu pihak sekolah pernah mengusulkan bantuan ke dinas terkait, namun belum ada tindak lanjut, sehingga atap teras tersebut roboh pada Minggu, 20 Agustus 2023.
  • Pada tahun 2022 rencananya sekolah itu akan dibangun oleh PUPR Pusat, tetapi pembangunan batal dilakukan karena suatu hal.
  • Menimbang atap telanjur roboh, Dindik berencana mengupayakan pembangunan secepatnya menggunakan dana tak terduga dari Pemkab Grobogan.
  • Ruang kelas yang ambruk adalah ruang kelas 1, 4, dan 5.

SUMBER: Berita Koran Lingkar.

Similar Posts