Pedagang Sambat Merugi Imbas Penolakan Event di Waduk Kedung Ombo Grobogan

GROBOGAN, Lingkarjateng.id Para pedagang sambat merugi imbas demo penolakan event promosi air minum dalam kemasan (AMDK) di eks wisata Waduk Kedung Ombo, Desa Rambat, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Senin, 22 April 2024.

Event promosi AMDK yang digelar oleh PT Berkah Abadi itu sedianya berlangsung pada 15 April sampai dengan 15 Mei 2024. Namun para eks pedagang di wisata Waduk Kedung Ombo menolak event tersebut lantaran sejumlah alasan. Salah satunya kegiatan tersebut dinilai merupakan upaya pengaktifan kembali wisata yang sudah ditutup pemerintah sejak September 2017.

Imbas penolakan tersebut, para pedagang yang sudah menyiapkan lapak untuk event tersebut terpaksa menelan kerugian hingga jutaan rupiah karena tidak ada pengunjung.

Salah satu yang merasakan dampak tersebut adalah pedagang ikan bakakrm Andi (29). Ia yang berniat mengais rezeki pada kegiatan promosi AMDK merugi karena uang sudah dibelanjakan untuk bahan dagangannya namun tidak laku karena sepi pengunjung. Pihaknya sudah mengeluarkan modal sekitar Rp1,5 juta.

“Kebanyakan ikan bakar. Jadi uang yang telah dibelikan untuk dijual didalam event harus diikhlaskan,” ujarnya.

Menurut Andi nasib sama juga dialami sekitar 70 pedagang lainnya yang menggelar lapak di arena event tersebut.

“Kalau yang lainya hampir sama, namun rincian berapanya ya kurang tau,” sambungnya.

Sementara itu perwakilan Desa Rambat, Suwarso, mengatakan penolakan yang dilakukan eks pedagang Waduk Kedung Ombo sangat berimbas terhadap pedagang pada event promosi AMDK tersebut. Menurutnya warga Desa Rambat sangat setuju adanya event tersebut karena membantu perekonomian warga sebagaimana sebelum penutupan wisata Waduk Kedung Ombo.

“Meskipun hanya sebulan, event tersebut sangat membantu banyak warga,” ungkapnya.

Suwarso merasa kasihan kepada warga yang telah menggelar dagangan dan berharap bisa mendapatkan rezeki dari event tersebut.

“Kemarin, sudah menggelar dagangan namun tanpa pengunjung mengakibatkan dagangan terpaksa dibawa pulang kembali,” keluhnya.

Di samping itu, menurut Suwarso para warga sangat berharap wisata Waduk Kedung Ombo kembali beroperasi meskipun hanya untuk event sementara. Sebab sejak Wisata Wonosari New Waduk Kedung Ombo dikelola oleh BUMDes Rambat warga sangat sulit turut serta dalam mencari penghidupan di wisata tersebut.

“Kita pernah mengajukan penitipan helm di wisata baru itu. Namun, tidak diperbolehkan,” ucapnya.

Sehingga, warga berharap terselenggaranya promosi AMDK itu bisa memberikan peluang hidup untuk Desa Rambat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Similar Posts