Terdampak Banjir, Petani di Grobogan Terima Bantuan dari Kementerian Pertanian

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan bantuan untuk petani di Kabupaten Grobogan yang terdampak banjir.

Bantuan untuk petani di Grobogan tersebut berupa benih padi dan jagung senilai Rp 42,22 miliar.

Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman kepada Bupati Grobogan, Sri Sumarni saat kunjungan baru-baru ini.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga meninjau langsung sawah yang terdampak banjir di Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.

Mentan mengapresiasi upaya pemerintah meningkatkan produktivitas padi. Terlebih, Grobogan merupakan salah satu lumbung padi nasional.

Mentan Amran Sambangi Grobogan, Bupati Sumarni Sampaikan Aspirasi Petani

Ia mengatakan, kuota pupuk akan ditambah dua kali lipat dari kuota sekarang. Tidak hanya itu, dia juga berjanji bahwa pupuk nantinya turun sampai ke desa paling lambat sepekan dari sekarang.

“Saya sudah keliling. Di Kabupaten Grobogan saja sudah empat kali. Kami sudah keliling ke-17 provinsi kalau tidak salah. Sekarang, pupuk Insya Allah akan ditambah 2 kali lipat. 1 minggu paling lambat sudah turun,” kata Mentan.

Mentan mengaku sudah tanda tangan terkait pengembalian kuota pupuk seperti semula itu. Produksi pupuk, kata dia, akan ditingkatkan dari sebelumnya sekitar 4,5 juta ton menjadi lebih dari 9 juta ton.

Mentan juga mengatakan bahwa Kementan telah menyiapkan pompa untuk para petani di Jawa Tengah. Pompa untuk menyedot air ini sangat penting, terutama untuk sawah tadah hujan.

Oleh sebab itu, ia berharap produksi padi di Jawa Tengah bisa semakin meningkat.

“Kami sudah menyiapkan pompa untuk petani-petani, termasuk untuk Jateng. Karena ada sekitar 300 ribu hektare lahan pertanian tadah hujan, sehingga ke depan Jateng produksinya meningkat,” tuturnya.

Sebelumnya, kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kabupaten Grobogan, pada Kamis, 21 Maret 2024 itu dimanfaatkan Bupati Grobogan Sri Sumarni untuk menyampaikan keluhan petani yang sering ia dengar dari petani kalangan bawah di Grobogan.

Selain memaparkan potensi pertanian dengan komoditas unggulan, Bupati Sumarni juga memaparkan bahwa banyak petani yang mengeluhkan sulit mendapatkan pupuk dan banyak tanaman pertanian yang gagal panen alias puso.

Petani merasa kesulitan menebus pupuk. Meskipun kini pupuk bisa ditebus dengan KTP, namun harus ada rekomendasi dari kepala desa, penyuluh lapangan, pengecer, dan sebagainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Grobogan, Sunanto mengatakan bahwa jumlah lahan pertanian yang terdampak banjir ada 3.873,5 hektare dan proses pendataan masih terus dilakukan.

“Sementara lahan pertanian yang terdampak sekitar 3.873,5 hektare,” kata Kepala Dispertan Grobogan, pada Jumat, 15 Maret 2024. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Similar Posts