Kasus DBD Meledak 2 Bulan Terakhir, Rumah Sakit Grobogan Penuh-Pasien Antre di UGD

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Ledakan kasus demam berdarah dengue (DBD) dibarengi musim pancaroba menyebabkan rumah sakit di Kabuapten Grobogan penuh. Bahkan pasien harus dilarikan ke rumah sakit luar kota, guna mendapatkan penanganan.

Seperti yang dialami Mastur Rifan (46), warga Pontianak yang sambang ke Grobogan. Dia harus mencari rumah sakit untuk anaknya yang harus menjalani perawatan.

“Hampir putus asa. Kondisi anak sudah lemas. Beruntung masih ada bed di RSUD R. Soejati. Meski harus bersabar di IGD terlebih dahulu,” ujarnya, Minggu 21 April 2024.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan, Djatmiko mengaku wilayahnya kini dalam masa darurat DBD.

Menurutnya, kasus DBD yang meningkat dan merebaknya penyakit diakibatkan banjir beberapa waktu lalu sehingga membuat imunitas warga menurun.

“Dalam dua bulan ini kasusnya mengalami kenaikan signifikan, sudah ada dua pasien meninggal,” terangnya. 

Terkait sejumlah pasien yang sempat tak mendapat ruang rawat inap, pihaknya telah mencarikan solusi.

“Dari informasi yang saya peroleh, yang sudah dibawa ke RS dan belum dapat kamar, sudah dilayani. Tetapi masih harus stay di UGD sambil menunggu kamar inap tersedia,” jelasnya.

Dirinya menjelaskan, kasus DBD sejak awal tahun hingga 20 Februari 2024 lalu mencapai 470 kasus. Rinciannya yakni 296 kasus terkena demam dengue, 169 kasus terkena DBD, dan sisanya terkena demam shock syndrome.

Adapun untuk pencegahan DBD, Djatmiko meminta masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M.

“Yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti,” imbuhnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Similar Posts