Tingkatkan Produksi Pangan, 95 Desa di Grobogan Percepat Masa Tanam

GROBOGAN, Lingkarjateng.id Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan melalui Dinas Pertanian (Dispertan) mempercepat masa tanam padi di 95 desa. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari puncak kemarau sebagai akibat dari fenomena El Nino.

Kepala Dispertan Kabupaten Grobogan Sunanto mengatakan Masa Tanam 1 (MT1) yang biasanya dilakukan pada bulan Oktober dimajukan di bulan September. Sementara, untuk kebutuhan airnya diambil dari sungai Lusi.

“Dengan menyedot air dari sungai untuk irigasinya. Sasarannya bisa panen di bulan Desember tahun ini,” katanya, pada Senin, 9 Oktober 2023.

Hingga saat ini, katanya, padi yang sudah ditanam di MT 1 sebanyak 13.197 hektare.

Ia mengatakan, percepatan masa tanam ini dilakukan juga untuk meningkatkan stok beras di Kabupaten Grobogan.

“Serta menekan angka inflasi agar tidak berlanjut terlalu lama terhadap harga beras yang baru-baru ini mengalami kenaikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa, saat ini sudah ada program Strategic Irrigation and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Ia berharap program tersebut akan berakhir pada bulan Juni 2024. Diharapkan dengan program ini petani bisa lebih sejahtera.

“Program tersebut dilakukan oleh Dinas PUPR, Dinas Pertanian hanya pembinaan,” ucapnya.

Pihaknya pun optimis dengan adanya program itu hasil panen tahun depan dapat meningkat.

“Nantinya ada sekitar 5.000 hektare lahan pertanian yang mendapatkan manfaat dari program tersebut,” ucapnya.

Diketahui, SIMURP merupakan program modernisasi irigasi strategis yang dikelola oleh empat kementerian dan lembaga, yakni Bappenas, Kementan, Kementerian PUPR, dan Kementerian Dalam Negeri. 

“Program SIMURP tersebut bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP), meningkatkan pendapatan petani, serta mengurangi emisi gas rumah kaca,” tambahnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)

Similar Posts