Evaluasi Penanganan Banjir di Grobogan, BPBD: Perlu Kolaborasi Pentahelix

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Kabupaten Grobogan dilanda bencana banjir dua kali dalam waktu kurang dari satu bulan. Penanganan banjir pun dievaluasi dalam forum yang digelar di Rumah Kedelai Grobogan, pada Rabu, 27 Maret 2024.

Kepala Pelaksana badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan bahwa, perlu adanya koordinasi pentahelix untuk menangani bencana secara menyeluruh.

Terjadinya banjir dua kali itu, kata dia, Grobogan ternyata berpotensi mengalami banjir besar hingga membuat wilayah kota lumpuh. Oleh karena itu hal ini perlu dilakukan evaluasi bersama.

“Dua bencana banjir besar dalam waktu kurang dari satu bulan menjadi evalusi bersama,” kata Endang Sulistyoningsih dalam forum dengan tema Peningkatan Kapasitas Relawan dan Peran Media dalam Penanggulangan Bencana.

Ia mengatakan bahwa, dalam penanganan bencana terdapat 3 tahap yaitu tahap pra bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana.

Pertama, tahap pra bencana dilaksanakan ketika sedang tidak terjadi bencana dan ketika sedang dalam ancaman potensi bencana. dan pasca bencana, sehingga bencana dapat ditangani secara menyeluruh.

Kedua, tahap yang dilaksanakan saat sedang terjadi bencana. Sedangkan ketiga tahap pasca bencana yang dilakukan setelah terjadi bencana.

Sementara itu, Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas C Penanggungan meminta agar relawan di manapun berada selalu siap siaga saat terjadi bencana.

Ia meminta agara relawan tidak menunggu anggota BPBD bertindak terlebih dahulu ketika bencana terjadi, agar warga yang terdampak bencana bisa segera diselamatkan.

“Jika terjadi bencana di lokasi yang jauh dari kantor BPBD, dan lokasi bencana itu lebih dekat dengan teman-reman relawan, sebisa mungkin teman-teman relawan segera beraksi dengan alat seadanya,” ujarnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Similar Posts