Jelang Idul Adha, Kasus PMK di Grobogan Capai Ratusan

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Menghadapi kasus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Grobogan menjelang Idul Adha 1445 Hijriah, Dinas Peternakan dan perikanan (Disnakkan) setempat fokus melakukan vaksinasi dan sosialisasi tentang pemotongan hewan kurban yang aman.

Hal itu diungkapkan Kepala Disnakkan Kabupaten Grobogan, Amin Nur Hatta, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) drh. Andreas Iwan Suseno pada Kamis, 6 Juni 2024.

Andreas mengatakan bahwa vaksinasi dan sosialisasi dilakukan karena banyaknya temuan kasus PMK di Kabupaten Grobogan sejak Februari 2024.

“Januari masih nol kasus. Namun sampai minggu kedua bulan Mei terdapat 359 sapi yang terjangkit PMK,” ungkapnya.

Andreas menjelaskan, faktor utama meningkatnya PMK di Kabupaten Grobogan akibat lalu lintas hewan serta kondisi saat di pasar yang rentan terjadi penularan. Selain itu, juga terdapat pengiriman dari daerah luar yang tidak dilaporkan kepada dinas terkait.

Lebih lanjut, Andreas mengungkap bahwa Disnakkan Kabupaten Grobogan terus melakukan vaksinasi setiap tahun guna menekan kasuS PMK.

“Pada 2023 telah dilakukan sebanyak 215.000 vaksinasi,” sambungnya.

Sementara itu, saat kenaikan kasus PMK pada Februari lalu, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Provinsi Jawa Tengah. Sehingga, vaksinasi tahap pertama baru dapat dilakukan pada Maret lalu.

“Selain itu, nantinya dari bulan ini, hingga Oktober mendatang ditargetkan telah dilakukan 100.000 vaksinasi,” imbuhnya.

Menurut Andreas, peta sebaran kasus PMK di Grobogan terjadi secara merata karena titik yang menjadi faktor risiko penularan terbesar berada di pasar.

“Di Tegowanu satu kandang ada banyak yang terkena. Selain itu kami juga mendapat laporan sapi dari Wirosari yang ke Majalengka mati 2 ekor. Bisa jadi telah masuk masa inkubasi tapi belum timbul gejala,” terangnya.

Melihat kejadian tersebut, pihaknya akan melakukan pemeriksaan hewan kurban di lapak-lapak pedagang hewan kurban pada pekan kedua bulan ini.

“Kami juga sedang membuat perencanaan, akan dilakukan sosialisasi dan pembekalan untuk takmir masjid terkait pemotongan secara aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH),” pungkasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Similar Posts