Disperindag Grobogan Sebut Perbaikan Pasar Hewan Punden Butuh Puluhan Miliar

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan menyebut Pasar Hewan Punden, Kecamatan Wirosari, memiliki potensi yang besar. Namun, pasar tersebut saat ini belum dapat diperbaiki secara infrastruktur. Hal itu diungkapkan Kepala Disperindag Pradana Setiawan pada Kamis, 6 Juni 2024.

Menurutnya, perbaikan yang dilakukan membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sebab, dalam perbaikan pasar tidak dapat setengah-setengah atau hanya sebagian.

“Kalau saya hitung, perbaikan Pasar Punden akan menelan anggaran mencapai Rp27 miliar,” kata Danis sapaan akrabnya.

Menurutnya, dana sebesar itu guna menunjang sarana dan prasarana di pasar tersebut. Pihaknya juga mengaku sudah pernah mengajukan perbaikan untuk Pasar Hewan Punden ke kementrian agar dapat menunjang transaksi jual beli. Namun, anggaran masih belum bisa diberikan untuk perbaikan pasar tersebut.

Danis mengatakan, selain untuk kenyamanan transaksi, perbaikan juga diharapkan dapat mengenalkan potensi daerah berupa hasil peternakan yang ada di Kabupaten Grobogan kepada khalayak luas. Sehingga, potensi Pasar Punden yang telah dikenal luas dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Grobogan pada ke depannya.

Lebih lanjut, menurutnya pembeli yang datang terbanyak dari Jawa barat hingga Jakarta, sebagian dari Jawa Timur hingga daerah Surabaya dan Sidoarjo.

“Pembeli dari Sumatra juga ada yang datang ke Pasar Punden, khususnya di daerah Jambi dan Lampung,” katanya.

Adapun untuk penjual lokal, Danis mengungkap berasal dari sekitar Grobogan dan kabupaten yang lainya seperti Sragen, Blora, serta Pati.

Danis mengungkapkan, menjelang Idul Adha seperti ini permintaan sapi dari luar daerah sangat tinggi. Hal ini dikarenakan harga sapi lokal di Pasar Punden masih tergolong cukup terjangkau.

“Penjual di Punden itu banyak yang sapi lokal, harga sapi lokal di sini masih relatif sangat terjangkau bila dibandingkan harga di luar daerah,” katanya.

Menurutnya, sapi yang dibeli dan dibawa ke luar daerah akan dijual kembali. Hal ini karena di beberapa daerah seperti Surabaya, sapi yang dijual adalah sapi impor sehingga sapi lokal di Pasar Punden banyak diminati.

“Saya pernah mendengar pembeli luar daerah yang membeli di Pasar Punden itu penasaran kenapa stok sapi di Pasar Punden tidak ada habisnya,” tambahnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Similar Posts