Perbaikan SDN 2 Penawangan Grobogan Diprediksi Butuh Rp 1 M Lebih

GROBOGAN, Lingkarjateng.id Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Grobogan memberikan perhatian ke SDN 2 Penawangan yang tiga atap kelasnya roboh. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dindik Grobogan Purnyomo saat dijumpai pada Senin, 28 Agustus 2023.

Menurut Purnyomo, perbaikan SDN 2 Penawangan akan dianggarkan dari Dana Tidak Terduga (DTT) Kabupaten Grobogan. Terkait robohnya atap sekolah juga telah dilaporkan pada Bupati Grobogan. 

“Sudah kita laporkan ke Ibu Bupati Grobogan secara bersurat. Sebetulnya pada tahun 2022 rencananya akan dibangun oleh PUPR Pusat, berkas sudah dilengkapi semuanya. Namun, karena ada sesuatu hal yang menyebabkan pembangunan batal,” ucap Purnyomo.

Dimakan Usia, Atap Tiga Kelas SDN 2 Penawangan Grobogan Roboh

Terkait pembatalan dari PUPR, Purnyomo mengaku kecewa, karena sudah diharapkan dapat membangun tiga ruang kelas yang dibutuhkan SDN 2 Penawangan.

“Semua sudah kita usahakan. Bahkan bulan Maret sudah kita ajukan kembali terkait pembangunan tiga ruang kelas yang digunakan aktivitas belajar mengajar,” ucapnya.

Ia melanjutkan, di awal April 2023, pihaknya juga sudah bersurat ke Komisi V DPR-RI, yang saat itu juga (3 April 2023) langsung direspons menyurat ke PUPR Pusat. Karena ruang itu sangat primer untuk aktivitas belajar mengajar para siswa.

Purnyomo juga menjelaskan, karena kondisinya sudah roboh, pihaknya mengaku akan mengusahakan alokasi dari Dana Tak Terduga yang dianggarkan oleh Pemkab Grobogan untuk pembangunan sekolah tersebut.

“Hal ini bisa dikategorikan sebagai bencana, karena sudah roboh, sehingga dana tidak terduga bisa diajukan untuk pembangunan sekolahan,” tambahnya.

Ia memperkirakan anggaran sebesar satu miliar rupiah lebih untuk pembangunan tiga ruang kelas di SDN 2 Penawangan tersebut ke Pemkab Grobogan.

Ia melanjutkan, terkait waktu, bisa jadi bulan Oktober direhab. Semua tergantung respons Bupati Grobogan dari surat yang telah pihaknya kirim tanggal 24 Agustus 2023, karena rehab itu benar-benar dibutuhkan SDN 2 Penawangan.

“Semoga saja benar-benar bisa dialokasikan dari dana tak terduga, karena sudah roboh. Kalau bisa nanti disetujui secepatnya, karena bagaimanapun proses belajar mengajar harus tetap berjalan senyaman mungkin. Sehingga siswa maupun guru dapat merasa aman dan nyaman saat beraktivitas di lingkungan sekolah,” jelas Purnyomo.

Ia menambahkan, bahwa permasalahan ini harus diurai satu persatu serta jangan sampai ada miss-komunikasi. Selanjutnya ia menjelaskan, bahwa sebenarnya di awal tahun 2023 Bupati Sumarni sudah menginstruksikan ke Dinas Pendidikan untuk mencari bangunan SDN atau SMPN yang kondisinya sudah rusak dan perlu segera ditangani dengan direhabilitasi.

“Saya dan Asisten 2 (Pak Heru) ditugaskan Bupati untuk mendata SDN dan SMPN di Grobogan, agar tidak terjadi viral SDN yang rusak seperti di SDN 2 Penawangan serta SDN 1 Asemrudung. Dan dalam waktu sebulan, ditambah dengan desk dan paparan dari sekolah-sekolah yang mengajukan usulan, kita temukan saat itu 148 sekolah yang sudah dalam kondisi rusak berat,” jelasnya.

Ia bersyukur di tahun 2023 ini sudah mulai rehabilitasi 41 sekolah melalui Dana Alokasi Umum (DAU). Selebihnya nanti akan dilakukan rehabilitasi secara bertahap dari tahun 2024-2025 melalui DAU atau dana lain yang bisa segera menyelesaikan rehab gedung sekolah yang membutuhkan penanganan itu. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)

Similar Posts